Jumat, 27 Maret 2020

Eksistensi Binatang

EKSISTENSI BINATANG


          Beberapa point penting yang dapat disarikan dari wawasan Al-Qur’an tentang eksistensi binatang.

          Pertama, Eksistensi binatang sebagai tanda-tanda kekuasaan Allah SWT
Ayat yang menjelaskan secara langsung adalah surah Al-Jasiyah ayat 4 yang mengatakan bahwa proses penciptaan manusia dan binatang sebagai tanda kekuasaan Allah SWT. Akan tetapi untuk mengapresiasi binatang belum sepenuhnya karena membutuhkan pengetahuan bidang khusus salah satu contohnya bidang biologi yaitu zoology.
Sebagai contoh penciptaan binatang yaitu ayam, apabila digunakan untuk kepentingan regenerasi saja pasti akan bertelur beberapa. Fatanya ayam mampu bertelur secara produktif menghasilkan ratusan sel telur. Inilah bukti kekuasaan Allah SWT.  

          Kedua, binatang adalah bagian dari umat seperti manusia. Persamaan aneka binatang dengan manusia seperti yang disebutkan dalam surah Al-An’am ayat 38 yaitu dalam bidang tertentu dan tidak seluruhnya. Misalnya, binatang memiliki insting, naluri seksual bahkan juga hierarki kepemimpinan yang terdapat dalam semut dan lebah.

          Ketiga, binatang bertasbih memuji Allah SWT. Dijelaskan dalam surah An-Nur ayat 41. Tentang bagaimana cara alam dan binatang bertasbih menjadi perdebatan dalam perbincangan kalangan mufasir. Ada yang memahami sebagai sifat majazi yaitu cara mereka bertasbih berupa kepatuhan mengikuti hokum Allah.

           Keempat, binatang sebagai bagian dari kesenangan dunia. Ayat yang menjelaskan adalah sutah Ali-Imran ayat 14 bahwa bagian dari kesenangan hidup di dunia seperti halnya bentuk kesenangan hidup dunia lainnya. Binatang ternak menjadi symbol kekayaan dan cara pemanfaatannya pun bermacam-macam.

           Kelima, binatang sebagai perumpamaan yang buruk bagi manusia.Terdapat dalam surah Al A’raf ayat 179 yang menjelaskan bahwa mempersamakan manusia dengan binatang sebagai pencitraan negative bagi manusia yang lalai. Binatang memiliki indera seperti manusia seperti mata, teling dan hati tapi tidak mampu membedakan mana yang baik dan salah. Begitupun perumpamaan manusia yang lalai dari petunjuk Allah SWT.

           Keenam, binatang yang dikaitkan dengan pemanfaatannya oleh manusia. Sesuai dengan fungsinya semua binatang halal dikonsumsi kecuali yang haram, hal ini dijelaskan dalam surah Al-Maidah ayat 1. Serta binatang yang halal salah satu kegunaanya adalah untuk berkurban selaras dengan perintah Allah yang dijelaskan dalam surah Al-Hajj ayat 34. Kita diperintahkan untuk menyembelih hewan kurban atas rezeki yang dikaruniai Allah SWT sebagai tanda syukur dan nikmat.
     
          Terakhir beberapa jenis binatang dalam Al-Qur’an. Al-Qur’an menyebut kurang dari 21 jenis binatang yang disebutkan, dintaranya sebagai berikut yaitu semut, lebah, laba-laba, lalat, nyamuk, unta, belalang, laron, rayap, katak, sejenis burung puyuh, kuda, keledai/himar, binatang ternak, anjing, babi, ikan besar, gagak, burung (umum), kera dan burung hud-hud. Berbagai macam bentuk dan jenis binatang telah Allah SWT ciptakan untuk kita berfikir tentang alam semesta dan seisinya.
Semua yang Allah SWT kehendaki pasti ada hikmah untuk kita bisa  diambil dalam penciptaan binatang. Sebagian ada yang diketahui oleh manusia dan sebagian lagi masih menjadi misteri. Tugas dan tanggungjawab kita sebagai khalifah dimuka bumi tidaklah mudahmembalikkan telapak tangan. Untuk itu, sikap yang perlu dilakukan adalah tetap meyakini bahwa apa yang diciptakan oleh Allah tidak akan ada yang sia-sia dan tugas kita untuk menjaga dan melestarikannya.